Sunday, March 14, 2010

ciri-ciri profesionalisme di bidang IT dan kode etik profesional yang seperti apa yang harus dipunyai oleh seorang IT

Sebelumnya kita telah membahas mengenai profesionalisme, nah.. sekarang kita akan membahas mengenai apa sih ciri-ciri dari professional di bidang IT dan kode etik professional yang harus di miliki oleh seorang IT.

Menurut saya Pribadi Semangat, jujur dan Disiplin adalah kunci utama yang harus di pegang teguh bagi para IT.

Ciri‐ciri profesionalisme lainya di bidang IT:

1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang IT

2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.

3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya

4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya

Prinsip‐prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:

1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya

2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan

3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari
anggota‐anggota tertentu

4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas

5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi

6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan
menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya

http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11837/W01-Pengertian+Etika.pdf

Cybercrime

Secara singkat cybercrime, merupakan suatu tindak kejahatan yang dilakukan pada teknologi cyber, menggunakan computer sebagai alat utama untuk melakukan kejahatan.

Ada beberapa kategori cybercrime diantaranya :

1. Cyberpiracy
Menggunakan teknologi komputer untuk mencetak ulang software atau informasi, lalu mendistribusikan kembali.

2. Cybertrespass

Menggunakan telnologi komputer untuk meningkatkan akses pada Sistem komputer sebuah organisasi atau individu dan meningkatkan akses Web site yang di-protect dengan password.

3. Cybervandalism
Menggunakan teknologi komputer untuk membuat program yang mengganggu proses transmisi informasi elektronik serta menghancurkan data di computer.

Contoh yang sering kita dapatkan di lingkungan sekitar kita yaitu :
• Mendistribusikan mp3 di internet melalui teknologi peer to peer dengan menggunakan perangkat lunak tertentu,
• Membuat virus SASSER yang dapat melumpuhkan jutaan komputer
• Melakukan serangan DoS (deniel of Service) ke sebuah web site.

Etika dan Profesi

Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, sedangkan menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya, Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma agama, norma moral dan norma sopan santun.
etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri.


Pengertian Profesionalisme, Profesional dan Profesi Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk mem bedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi Dua pendekatan untuk mejelaskan pengertian profesi:

1. Pendekatan berdasarkan Definisi
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan keterampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

2. Pendekatan Berdasarkan Ciri

Definisi di atas secara tersirat mensyaratkan pengetahuan formal menunjukkan adanya hubungan antara profesi dengan dunia pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan tinggi ini merupakan lembaga yang mengembangkan dan meneruskan pengetahuan profesional.
Karena pandangan lain menganggap bahwa hingga sekarang tidak ada definisi yang yang memuaskan tentang profesi yang diperoleh dari buku maka digunakan pendekatan lain dengan menggunakan ciri profesi. Secara umum ada 3 ciri yang disetujui oleh banyak penulis sebagai ciri sebuah profesi.

Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dsjjalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.

Sumber :
http://bsanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13137/Teori++etika.ppt.
http://los-diy.or.id/artikel/makalah/Losdiy-etika%20profesi.pdf

Thursday, December 10, 2009

Supply Chain Produk Biskuit Kaleng

Di dalam pembuatan biscuit kaleng dipabrik biscuit (manufacture) dibutuhkan bahan-bahan yang dibagi ke dalam :

1.Bahan Baku, antara lain gandum (tepung terigu), telur, gula (tebu), garam, mentega, kaleng (aluminium)

2.Bahan Pelengkap, antara lain obat pengembangan biscuit, pengawet makanan, dan lain-lain.

Bahan-bahan tersebut didapat dari supplier-supplier antara lain :

· Supplier Terkecil : Penghasil Gandum, Penghasil Tebu, Penghasil Garam, Penghasil Mentega, Penghasil Telur, Penghasil Obat Pengembang, Penghasil Pengawet makanan, Penghasil Alumunium, dan Pengahsil Plastik.

· Suppllier Besar : Pabrik Tepung Terigu, Pabrik Gula, Pabrik Gula, Pabrik Obat Pengembang, Pabrik Pengawet Makanan, Pabrik Kaleng,dan Pabrik Plastic.

Setelah bahan-bahan dipasok ke pabrik biscuit, lalu diolah dan diuji laboraturium terlebih dahulu. Setelah itu disimpan didalam gudang, barulah didistribusikan oleh para distributor yang dibagi menjadi : distributor local dan distributor luar negri. Dari distributor lalu disalurkan ke supermarket-supermaket (wholesaler) dan barulah sampai ditangan konsumen.




Wednesday, December 9, 2009

Arsitektur 2-tier dan 3-tier

Pada awalnya client / server merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yaitu client dan server. Istilah ini kemudian dikenal juga dengan “2-tier”. Kemudian istilah tier itu sendiri digunakan untuk menjelaskan pembagian sebuah aplikasi yang melalui client dan server. Saat ini, pembagian proses kerja telah menjadi bagian utama dari konsep client / server sehingga proses pembagian kerja telah diatur lebih spesifik.

2-tier membagi proses load ke dalam 2 bagian. Aplikasi utama berjalan pada sisi client yang biasanya mengirimkan request dalam bentuk sintax SQL ke sebuah database server yang fungsinya menyimpan data.

Perkembangan internet dan jaringan yang pesat saat ini tidak memungkinkan lagi diselesaikan dengan metode 2-tier client / server. Aplikasi client / server berskala luas telah dikembangkan dan kini muncul E-Commerce yang berbasis internet. Hal tersebut tentunya membuat aplikasi-aplikasi semakin kompleks. Aplikasi-aplikasi tersebut dibagi menjadi beberapa komponen dan didistribusikan melalui multiprocesor. Banyak perusahaan besar yang sudah menggunakan client / server mulai merasakan 2-tier tidak relevan lagi untuk diimplementasikan kembali. Itu disebabkan karena perusahaan dituntut harus dapat mendukung internet dan semua komponennya. Aplikasi tersebut harus dapat melayani ribuan komputer client dimana aplikasi ini sering berjalan pada banyak server dan terdiri dari ratusan komponen-komponen software di dalamnya. Kemudian lahirlah istilah 3-tier.

3-tier membagi proses loading antara :

1. Komputer client menjalankan GUI logic

2. Aplikasi server menjalankan business logic

3. Database atau legacy aplication

3-tier menjelaskan pembagian secara fisik dari sebuah aplikasi yang melalui terminal (tier ke-1), minicomputer (tier ke-2), dan mainframe (tier ke-3).

Dengan pembagian kerja seperti itu maka 3-tier client / server lebih populer dibandingkan dengan 2-tier client / server. Kriteria yang cocok untuk menggunakan model arsitektur 3-tier client / server diantaranya :

· Banyaknya layanan atau class aplikasi lebih dari 50

· Program aplikasi dibuat dalam beberapa bahasa pemrograman yang berbeda untuk masing-masing organisasi

· Dua atau lebih data source yang heterogen seperti dua DBMS yang berbeda

· Suatu aplikasi akan digunakan lebih dari 3 tahun. Apalagi jika kita akan merencanakan banyak modifikasi atau penambahan

· Beban kerja yang sangat tinggi misalnya lebih dari 50000 transaksi perhari

Ekspektasi bahwa aplikasi akan terus berkembang sepanjang waktu

How to Wireless Network Work ?

Jaringan tanpa kabel atau wireless sudah sering kita dengar. Istilah ini tidak asing lagi karena wireless sudah banyak muncul di tempat-tempat seperti kampus, mal, cafe, taman, dll. Yang namanya jaringan tentu kita dapat berbagi sumber file maupun akses internet. Saya sendiri mendapat manfaat dari jaringan tanpa kabel ini terutama untuk mengakses internet dari kampus (ada fasilitas seperti ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin). Karena si “wireless” ini sudah banyak membantu saya dalam banyak hal maka saya ingin berkenalan lebih akrab lagi dengan si “wireless” ini.
Setiap komputer pada jaringan tanpa kabel ini dilengkapi dengan sebuah radio tranceiver (biasanya disebut wireless LAN card) yang akan mengirim dan menerima sinyal radio dari satu pc ke pc lain. Mirip dengan jaringan kabel, jaringan wireless atau jaringan tanpa kabel ini mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter mempunyai ID unik dan permanen yang berfungsi sebagai alamat. Selain itu tiap paket menyertakan alamat pengirim dan penerima paket tersebut. Sebuah wireless card akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Paket akan langsung dikirimkan bila jaringan dalam keadaan kosong, tetapi bila wireless card mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio maka card tersebuat akan menunggu sesaat dan memeriksanya kembali.

Biasanya wireless LAN menggunakan dua topologi jaringan yaitu
• Topologi ad-hoc / peer to peer
Setiap PC dilengkapi dengan sebuah adapter wireless LAN yang mengirim dan menerima data ke PC lain yang dilengkapi dengan adapter yang sama dengan radius kurang lebih 100 meter.
• Topologi infrastruktur
Untuk topologi ini, tiap PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses yang dipasang di dinding atau tempat lainnya berupa kotak kecil berantena. Ketika titik akses menerima data maka ia akan mengirim kembali sinyal radio tersebut ke PC yang berada di area cakupannya dengan jangkauan yang lebih jauh. Titik akses pada jaringan infrastruktur memiliki cakupan area yang lebih luas.
Kecepatan mengirim data dan frekuensi yang digunakan oleh wireless LAN berbeda sesuai jenis atau produk yang dibuat tergantung standar vendor masing-masing. Vendor-vendor wireless LAN biasanya menggunakan beberapa standar termasuk IEEE 802.11, IEEE 802.11b, OpenAir dan HomeRF.
Semua standar tersebut menggunakan adapter segmen kecil pada frekuensi radio 2-4 GHz sehingga bandwith radio untuk mengirim data menjadi kecil.

Adapter tersebut menggunakan dua protokol untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengiriman sinyal :
• Frequency hopping spread spectrum
Paket data dipecah dan dikirimkan menggunakan frekuensi yang berbeda-beda satu pecahan bersisian dengan lainnya, sehingga seluruh data dikirim dan diterima oleh PC yang dituju. Kecepatan sinyal frekuensi ini sangat tinggi, serta dengan pemecahan paket data maka sistem ini memberikan keamanan yang dibutuhkan dalam satu jaringan, karena kebanyakan radio tranceiver biasa tidak dapat mengikutinya.
• Direct sequence spread spectrum
Sebuah metode menggunakan sebuah frekuensi radio dibagi menjadi tiga bagian yang sama, dan menyebarkan seluruh paket melalui salah satu bagian frekuensi ini. Adapter direct sequence akan mengenkripsi dan mendekripsi data yang keluar-masuk, sehingga orang yang tidak memiliki otoritas hanya akan mendengar suara desisan saja bila mereka menangkap sinyal radio tersebut.

Model yang menggunakan standar 802.11 dapat mentransfer data hingga 2 megabit per detik, baik dengan metode frequency hopping atau direct sequence. Adapter yang menggunakan standar OpenAir dapat mentransfer data hingga 1,6-mbps menggunakan frequency hopping. Dan standar terbaru, HomeRF dapat mengirim dan menerima data dengan kecepatan 1,6-mbps (dengan menggunakan metoda frekuensi hopping). Wireless LAN kecepatan tinggi menggunakan standar 802.11b–yang dikenal sebagai WiFi–mampu mengirim data hingga 11-mbps dengan protokol direct sequence.


Ref :
http://esrt2000.50megs.com/cara_kerja_jaringan_tanpa_kabel_.htm

Middleware


Apakah middleware itu? Istilah “middleware” dapat diartikan sebagai sebuah perangkat lunak yang menghubungkan komponen perangkat lunak atau aplikasi. Middleware memungkinkan data yang terdapat dalam satu database diakses dari tempat lain. Ini cocok untuk integrasi aplikasi enterprise dan data integration software.
Teknologi ini dikembangkan untuk menyediakan interoperabilitas dalam mendukung arsitektur distribusi yang koheren, sering digunakan untuk mendukung dan menyederhanakan aplikasi distribusi yang kompleks termasuk web server, aplikasi server, dan tools serupa yang mendukung pengembangan aplikasi dan pengiriman. Middleware menyatukan teknologi informasi modern berdasarkan XML, SOAP, web service, dan service-oriented architecture.
Middleware berada di tengah-tengah antara perangkat lunak aplikasi pada sistem operasi yang berbeda. Mirip dengan arsitektur 3-tier. Contohnya seperti software EAI, software telekomunikasi, transaksi monitor, messaging and querying software.
Perbedaan antara sistem operasi dan fungsionality middleware, fungsi kernel inti hanya dapat diberikan oleh sistem operasi itu sendiri. Beberapa fungsionalitas middleware yang sebelumnya disediakan terpisah, kini telah terintegrasi dalam sistem operasi.
Dalam simulasi teknologi, middleware umumnya digunakan dalam konteks arsitektur tingkat tinggi (HLA) yang diterapkan pada banyak simulasi distribusi. Middleware terdiri dari fungsi library, dan memungkinkan sejumlah aplikasi simulasi seperti HLA federates ke halaman fungsi-fungsi ini dari library umum daripada menciptakan kembali untuk setiap aplikasi.
Vendor-vendor seperti IBM, Red Hat, dan Oracle Corporation adalah pemasok utama yang menyediakan perangkat lunak middleware. Kelompok-kelompok seperti Apache Software Foundation dan ObjectWeb Consortium mendorong pengembangan dari open source middleware. Pada dasarnya arsitektur Microsoft .NET “Framework” merupakan middleware dengan fungsi yang didistribusikan antara berbagai produk.
Manfaat dari middleware itu sendiri yaitu memungkinkan aplikasi :
• Transparansi di seluruh jaringan sehingga menyediakan interaksi dengan layanan atau aplikasi lain
• Independen dari layanan jaringan
• Handal dan selalu tersedia

Middleware menawarkan beberapa keunggulan untuk bisnis dan industri. Dalam bisnis sering digunakan untuk menghubungkan informasi dari departemen database seperti penggajian, penjualan, dan akuntansi. E-Commerce juga menggunakan middleware ini untuk membantu dalam menangani transaksi cepat dan aman di berbagai jenis lingkungan komputer. Singkatnya, middleware telah menjadi elemen penting di berbagai industri, berkat kemampuannya untuk menyatukan sumber daya yang berbeda di seluruh jaringan atau platform komputasi.
Jenis Middleware
Hurwitz mengatur sistem klasifikasi berbagai jenis middleware yang tersedia saat ini. Klasifikasi ini didasarkan pada skalabilitas dan recoverability :
• Remote Procedure Call
Klien membuat panggilan dengan prosedur yang berjalan pada sistem remote. Dapat asinkron atau sinkron.
• Message Oriented Middleware
Pesan yang dikirim ke client dikumpulkan dan disimpan sampai ditindaklanjuti, sementara client terus dengan pengolahan lain.
• Object Request Broker
Jenis ini memungkinkan aplikasi untuk mengirim permintaan dalam suatu sistem berorientasi objek.
• SQL-oriented Data Access
Middleware antara aplikasi dan database server
• Embedded Middleware
Layanan komunikasi dan integrasi antarmuka software / firmware yang beroperasi antara aplikasi dan real time operating system.


Ref :
http://en.wikipedia.org/wiki/Middleware